Mungkin berita ini bukanlah berita yang tabu di kalangan mahasiswa Indonesia, walaupun hanya segelintir kecil mahasiswa yang melakukan tindakan ini. Bayangkan saja hanya dalam waktu 1 bulan seorang mahasiswa dapat menyelesaikan skripsinya. Untuk membuat sebuah skrpsi saja dibutuhkan biaya sekitar 5 juta rupiah dengan jaminan Mahasiswa tersebut tidak perlu repot2x mengetik, mencari bahan penelitiannya.
Tentunya hal ini sangat mencoreng mutu pendidikan kita yang sedang berbenah menuju untuk lebih baik. Bagaimana mungkin mutu lulusan akan baik kalo mahasiswanya seperti ini…???
Agar tidak kecolongan, tentunya harusnya ada kontrol yang ketat dari pihak akademis terhadap mahasiswa yang emalksanakan Tugas Akhir. Kontrol tersebut mulai dari pemilihan judul, siapa dosen pembimbingnya, jadwal pelaksanaanya dan dimana dilakansakan penelitian tersebut.
Tapi terkadang yang disayangkan adalah adanya main mata antara pembimbing dan mahasiwa yang bersangkutan seperti permainan uang (sogokan), seperti yang pernah saya temui ketika kuliah dulu, bahwa ada sebagian oknum dosen yang meminta uang kepada mahasiswa dengan jaminan lulus sidang dengan nilai baik.
Sebagai antisipasi sebaiknya dilakukan studi kelayakan terhdap Tugas Akhir yang dibuat, kemudian dilakukan uji materil terhadap skripsi yang dibuatnya dengan melibatkan pihak diluar kampus, tentunya yang berkaitan dengan skripsi yang dibuatnya. Kemudian terhadap dosen yang nakal, seharusnya dilakukan kontrol yang ketat dan kalau bisa diberhentikan saja (daripada membuat buruk nama institusi). Seharusnya para mahasiswa juga menyadari pnetingnya kalau kita yang membuat skripsi itu, karena itu demi kebaikan kita juga. Karena yang namanya bangkai sepandai apapun menutupnya, pasti akan tercium juga.
Tetap jaya dan maju pendidikan Indonesia
Filed under: Umum | 4 Comments »